Rabu, 23 September 2009

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

SISTEM PERTAHANAN TUBUH
A. Mekanisme Pertahanan Tubuh.

Mekanisme pertahanan Non spesifik :
1. Pertahanan lapis pertama :
a. Kulit
b. Membran mukosa
2. Pertahanan lapis ke dua :
a. aktivitas fagositosis
b. protein antimikrop organisme
c. Reaksi radang

Mekanisme pertahanan spesifik :
Pertahanan lapis ke tiga :
a. LIMFOSIT
b. Antibodi

1. Mekanisme pertahanan nonspesifik.

A. Pertahanan lapis pertama

Sekresi kelenjar keringat dan minyak pada kulit mengakibat kan pH kulit berkisar 3 – 5, hal ini menyebabkan mikroorganisme yg hidup pada pH normal mati selain itu sel kulit mengandung protein keratin yg tidak dapat didekomposisi oleh mikroorganisme. Air liur, air mata dan sekresi kelenjar mukosa juga mengandung berbagai jenis protein anti mikro - organisme ( misal lisozim pada lisosom ).

Keringat menyediakan zat makanan bagi bakteri / jamir yg hidup sebg mikroflora normal dan menghasilkan bahan-bahan sisa yang bersifat asam (as. Laktat) sehingga membantu menurunkan pH kulit.

B. Pertahanan lapis ke dua / internal

1. Aktivitas fagositosis oleh berbagai jenis sel darah putih.
a. Neutrofil ; dapat meninggalkan pembuluh darah dgn gerak amoeboid,
b. Monosit ; bermigrasi ke jar. menjadi makrofag .

2. Protein anti mikro organisme/ senyawa anti mikroba .jenisnya ;
a. protein komplemen : 20 jenis protein serim yg bekerja sama dalam proses lisis mikro organisme penginfeksi.
b. interferon : molekul glioprotein yg dihasilkan sel untuk melawan virus.

3). Reaksi Radang / inflamasi
patogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui perusakan jaringan, jaringan yg rusak akan mengeluarkan kinin dan histamin yg akan menaikkan permea bilitas pembuluh darah. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan mengakibatkan reaksi pembengkakan atau radang.

2. Mekanisme Pertahanan Spesifik

a. Limfosit

Limfosit merespons kontak terhadap mikroba dengan cara membangkitkan respons kekebalan yang efisiens dan efektif, yg bekerja dis eluruh tubuh untuk mengeluarkan penyerang tersebut ( juga terhadap organ yg dicangkokkan, tumor).

b. kekebalan tubuh terhadap penyakit/imunitas/antibodi

Mempunyai ciri, yaitu :

1) kespesifikan ; antibodi yg diinduksi hanya dapat bereaksi dengan antigen peninduksinya saja.

2) Keanekaragaman ; tubuh mampu menghasilkan berbagai jenis antibodi sebagai respon terhadap berbagai virus dan berbagai mikroorganisme.

3) Pengenalan diri sendiri atau bukan.
Penyakit autoimun : sistem imun menghancurkan jaringan tubuh yang berasal dari tubuh sendiri.

Macam imunitas
1. Imunitas aktif
a. Dapat diperoleh secara alami ( dari penyakit yg menyerang ) buatan ( vaksinasi )
Imunitas pasif.
b. Dapat diperoleh secara alami ( transfer antibodi ibu melalui plasenta, ASI ), buatan (misal : imunisasi polio )


B. Antigen dan Antibodi.

1. Antigen : protein makromolekul atau polisakarida asing yang membangkitkan respons imun tubuh baik secara seluler atau humoral .
2. Bagian antigen yang terlibat dengan ikatan antibodi disebut determinan antigen / epitop yg menentukan kekhasan reaksi antigen antibodi.
3. Antibodi : protein globulin yg bereaksi dengan antigen.
4. Antibodi berbentuk huruf Y
5. Terdiri atas gabungan rantai polipeptida.
6. Macam antibodi :
a. Imunoglobulin M / IgM
b. IgG
c. IgA
d. IgD
e. IgE

Cara Kerja antibodi

1. Penetralan
2. Pengendapan / presipitasi
3. Pelakatan, antibodi melekat pada antigen sebagai opsonin sehingga antigen dapat dihancurkan oleh neutrofil.
4. Aktivasi protein komplementer, melekat pada dinding sel antigen dan mengidentifikasi mereka untuk sel T

Imunoglobulin G

1. Terdapat dalam darah, getah bening ,usus
2. sifat : anti bakteri, virus dan racun
3. karena kemampuan dan ukurannya sangat kecil , IgG satu-satunya antibodi yang dapat melalui plasenta ibu

Imunoglobulin A

1. terdapat pada bagian tubuh yg ditutupi selapat lendir misal : lubanh hidung, mata , paru-paru, usus, darah, air mata, ASI,
2. fungsi : melindung janin ( antibodi tidak dibuat oleh bayi )

Imunoglobulin M

1. Terdapat dalam darah, getah bening, permukaan sel B
2. sifat : antibodi pertama yg dihaslkan untuk melawan antigen
3. terbentuk segera setelah terjadi infeksi s/d 1-3 bulan
4. Janin usia 6 bulan dapat memproduksi Ig M

Imunoglobulin D

1. Terdapat dalam darah, getah bening , permukaan sel B
2. sifat : membantu sel T menangkap antigen.

Imunoglobulin E

1. Terdapat dalam darah,
2. sifat : penting dalam melawan infeksi parasit


3. Cara kerja pertahanan Tubuh Spesifik.

3 jenis sel yg terlibat :
a. sel makrofag
b. limfosit-B / sel B
§ Dihasilkan oleh sel-sel batang / stem cell yg ada dalam sumsum tulang
§ jumlahnya 25 % dari jumlah total limfosit tubuh.
c. limfosit-T/ sel T
· Hasil perubahan limfosit B yang migrasi menuju kelenjar Tymus
· berasal dari kelenjar Tymus
· jumlahnya 70 % dari jumlah total limfosit tubuh.


4. Gangguan pada sistem kekebalan.

1. Autoimun
2. Penyakit defisiensi imun. misal : AIDS

Selasa, 22 September 2009

SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA

SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi
Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas


o hidung
o faring
o trakea
o bronkus
o bronkiouls
o paru-paru

Rongga HidungPada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
Pangkal TenggorokPangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.

Batang tenggorokBatang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

Paru-paruParu-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah.Pertukaran Gas dalam AlveolusOksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus.

Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.

Proses PernapasanBernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara pernapasan dan mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan. Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas disebut ekspirasi.Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

Kapasitas Paru-paruUdara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN

SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.


Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.


Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan


1. Alat Respirasi pada SeranggaCorong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakelmen punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.


Gbr. Trakea pada serangga


Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.


Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.


Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.


Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.


Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.


Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.


2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba


Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku.
Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.


Gbr. Irisan melintanK paru-paru bukupada laba-laba


Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.


3. Alat Pernapasan pada Ikan


Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.


Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.


Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.


4. Alat Pernapasan pada Katak


Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Gbr. alat pernafasan katak

Gbr. Mekanisme pernafasan katak

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

5. Alat Pernapasan pada Reptilia

Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.

Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

6. Alat Pernapasan pada Burung

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara.

Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).

Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.

Burung mengisap udara Þ udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang Þ bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa Þ udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru Þ udara menuju pundipundi hawa depan.
Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Sistem saraf pada manusia
A. Sistem saraf pusat
Meliputi:
1. Otak (ensephalon)
2. sumsum tulang belakang ('medulla spinalis').

Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

1. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

4. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

5. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.


Sumsum tulang belakang

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor

B. Sistem saraf tepi
terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI

SISTEM REPRODUKSI PRIA
A. Organ genitalia Eksterna
1. Penis
2. Gland Penis
3. Scrotum

B. Organ Genitalia Interna
1. Testis
2. Epididimis
3. Vas defferent
4. Uretra
5. Kelenjar
a. Vesica seminalis
b. Prostata
c. Cowper (Bulbourethralis)
d. Littre

ORGAN REPRODUKSI PRIA (tampak dari depan dan samping)


1. Testis
Fungsi: Tempat pembentukan sel-sel sperma dan hormon testosteron.




2. Epididimis
Fungsi:
n Tempat pematangan sel-sel sperma
n Di tempat ini sperma tinggal selama minimal 3 minggu sampai menjadi dewasa.

3. Vas defferent
Merupakan lanjutan dari epididimus
Fungsi : mengangkut sperma dari epididimus menuju kantung sperma / vesicula seminalis .

4. Uretra
Fungsi: Sebagai saluran tempat keluarnya sel-sel sperma

5. Pernis
Fungsi: Sebagai alat kopulasi dan berisi jaringan yang bersifat erektil dan mengandung kantong-kantong pembuluh darah


6. kelenjar
a. Vesica seminalis
· 60 % dari vol. total semen.
· Isi : cairan kental mengandung zat makanan bagi sperma, warna jernih, berlendir,
· Mengandung asam amino, fruktosa
· Mensekresi prostaglandin yang berfungsi merangsang kontraksi otot uterus untuk mendorong sperma menuju uterus.

b. Prostata
· Mensekresi cairan encer yang bersifat basa .
· Fungsi : mengaktifkan serta mening katkan motilitas / pergerakan sperma.
· Menghasilkan cairan yang berfungsi untuk memelihara kehidupan sel sperma

c. Cowper (Bulbourethralis)
· Mensekresi cairan yang berfungsi sebagai pelumas .
· Disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

Istilah
· Ereksi ; menegang dan membesarnya penis .
· Ejakulasi : kelurnya semen melalui penis
· Coitus ; hubungan badan
· Sperma yang dikeluarkan sekitar 3 – 5 ml setiap ejakulasi dengan jumlah sperma 350 juta – 360 juta .

SISTEM REPRODUKSI WANITA
A. Alat kelamin / organ genetalia luar.
1. Vulva
2. Labium mayora
3. Labium minora
4. Klitoris
5. Hymen / selaput dara
6. Saluran uretra
7. Saluran vagina

B. Alat kelamin/organ genetalia dalam
1. Ovarium
2. Tuba falopii
3. Uterus
4. Vagina

a. Ovarium
· Jumlah sepasang
· Terdapat folikel yaitu penghasil ovum
· Mensekresi hormon : Progesteron dan estrogen

b. Folikel
· Setiap folikel mengandung oosit
· Tahap pematangan dimulai dari folikel primer, sekunder dan tersier yang dikendalikan oleh FSH.
· Siklus ovarium ; folikel I II III – folekel de Graff (melepaskan oosit sekunder ) – kospus luteum (bada kuning) degenerasi – korpus albikans

c. Tuba falopii
· Tempat terjadinya fertilisasi
· Fertilisasi terjadi pada 1/3 awal tuba falopii.

GAMETOGENESIS
Ada 2 macam , yaitu :
· Spermatogenesis
· Oogenesis

Proses Pembentuka Sperma-tozoid (Spermatogenesis)

ANATOMI SPERMATOZOA

Faktor yang mempengaruhi produksi sperma
1. Hormon gonadotropin
merangsang hipofisis anterior mensekre-si FSH dan LH

2. LH
merangsang sel Leydig / sel interstisial agar menghasilkan testosteron.

3. Testosteron. Fungsi :
- merangsang perkembangan seks primer
- mempengaruhi ciri kelamin sekunder

4. FSH
merangsang perkembangan tubulus seminiferus danb sel sertoli à mengha silkan ABP ( androgen binding protein ) yg memacu pembentukan sperma.

Proses pembentukan ovum / Oogenesis.

· Terjaidi di ovarium

Oogenesis


Masa Pubertas dan Siklus Menstruasi.
· Masa pubertas ( 9 – 15 th ) : masa terjadi-nya perubahan fisik dan di dalam tubuh yg memungkinkan terjadi reproduksi.
· Menstruasi / haid : masa keluarnya darah dan jaringan dari endometrium melalui vagina .
· Siklus menstruasi umumnya 28 hari .
· Menarche : periode menstruasi pertama
· Dikendalikan oleh beberapa hormon,
yaitu : Estrogen, Progesteron, LH, FSH.

Tahap/ Fase Sikus menstruasi
a. Fase menstruasi
· Hormon yg berperan : estrogen dan progesteron.
· Terjadi reduksi hormon ini secara mendadak selama 5 hari pertama menstruasi, akibatnya sel telur yg tertanam di uterus keluar bersama robeknya endometrium.
b. Fase Praovulasi
· Hari ke 6 – 14
· Hormon yg berperan : FSH dan LH
· Fungsi : merangsang folikel menghasilkan estrogen dan progesteron, sehingga endometrium tumbuh dan menebal kembali.
c. Fase Ovulasi
· Hari ke 14
· Tingginya kadar estrogen menghambat FSH, akibatnya LH dihasilkan dan terjadilah ovulasi.
· Folikel kemudian mengkerut dan terbentuklah korpus luteum.
· Folikel de Graff yang melepaskan ovum disebut Kospus luteum
d. Fase pasca-ovulasi.
· Hari ke 15 s/d 28.
· LH merangsang korpus luteum menghasilkan estrogen dan progesteron.
· FSH cenderung naik dan LH turun
· Bila tak terjadi fertilisasi dan implantasi , maka korpus luteum menjadi korpus albikans.
· Berakibat produksi FSH dan LH naik, ttp estrogen dan progesteron turun.
e. Kehamilan
· Pada kehamilan bulan ke 3 dan ke 4 korpus luteum masih menghasilkan estrogen dan progesteron. Pada masa ini juga terjadi perangsangan terhadap kel. Susu.
· Hormon HCG / human corionic gonadotropin bekerja mulai hari ke 8 s/d minggu ke 8 kehamilan dapat digunakan untuk tes kehamilan.
f. Kelahiran
· Hormon yang berperan :
· Relaksin
· Estrogen
· Oksitosin, mempengaruhi kontraksi uterus.
· Omnion ; membran yg melingkupi embrio
· Cairan amnion
· Khorion ; bagian penting plasenta, sarana pertukaran zat antara ibu dan bayi.
· Allantois ; membran berpembuluh darah yg menghubungkan ibu dan janin à tali pusat.
· Plasenta dibentuk oleh khorion dan endometrium.