Minggu, 20 September 2009



  1. SISTEM GERAK
    SETELAH MEMPELAJARI BAB INI DIHARAPKAN SISWA MAMPU
    1. Mengidentifikasi dan menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem gerak pada manusia
    2. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak
    3. Memberi contoh tehnologi yang berhubungan dengan kelaianan yang terjadi pada sistem gerak

    Agar dapat melakukan gerak dengan baik organisma (manusia) memerlukan faktor yang harus dimiliki, misalnya : tulang ( tulang juga harus memiliki bentuk tertentu untuk mendukung adanya gerak ), otot, persendian, sistem saraf, energi yang tersedia. Gerak pada hewan sangat berperan dalam hal mencari makan atau memenuhi kebutuhan hidup, menghindari pemangsa atau bahaya. migrasi dan sebagainya.

    Syarat gerak :
    1. Suport ; adanya penyebab gerak .
    2. Propulsi ; arah dan tujuan gerak
    3. Stabilitas ; kemampuan tubuh mengembalikan keseimbangan .

    A. Sistem Rangka Manusia

    1. Fungsi Rangka.
    a. menyokong / menopang tubuh
    b. memberi bentuk tubuh
    c. melindungi bagian tubuh yang lunak
    d. alat gerak pasif.
    e. sebagai tempat melekatnya otot
    f. tempat penimbunan mineral
    g. tempat pembentukan sel darah

    2. Susunan Tulang.
    a. Tulang Tengkorak
    1) Tulang Kepala
    2) Tulang muka / wajah
    b. Tulang badan
    1) Tulang belakang
    2) Tulang dada
    3) Tulang rusuk
    4) Tulang gelang bahu dan gelang panggul
    5) Tulang anggota badan
    3 Bentuk tulanga. Tulang pipab. Tulang pipihc. Tulang pendek

    4. Jenis – jenis Tulang
    a. Tulang rawan, dapat dibedakan atas :1) Tulang rawan hialin2) Tulang rawan elatis3) tulang rawan serabut
    b. Tulang keras

    5. Proses Ossifikasi / Pembentukan Tulang / Penulangan
    n mula-mula pembuluh darah masuk ke peri-kondrium ( selaput tulang ) bagian diafisis, hal ini akan merangsang sel perikondrium membentuk osteoblas dan membentuk osteosit . Pusat ossifikasi di dalam diafisa kemudian terisi pembuluh darah dan osteo-klas..
    n Matriks kartilago mulai terisi kalsium dan fosfat yang dibawa oleh darah, kemudian daerah ini mengalami perombakan oleh osteoklas sehingga tulang membentuk rongga sumsum

    6. Hubungan antar tulang/artikulasi / persndian.
    § Macam Sendi
    a. Sendi Sinartrosis ; tidak dimungkinkan adanya gerakan antara 2 tulang yang
    dihubungkan, Sinartrosis ada 2 macam :
    1. Sinartrosis sinfibrosis . Lokasi : sutura
    2. Sinartrosis sinkondrosis. Lokasi : hubungan antara ruas-ruas tulang-tulang belakang, antara diafise dan epifisa.
    b. Sendi Diartrosis, berfungsi untuk memudahkan terjadinya gerakan antar kedua tulang. Diartrosis meliputi :
    1. Sendi luncur
    2. Sendi engsel.
    3. Sendi putar.
    4. Sendi pelana.
    5. sendi peluru.
    6. Sendi kondiloid.

    c. Sendi amfiartrosis,
    gerakan yang terjadi amat terbatas. Misal gerakan antara tulang rusuk dengan tulang belakang

    B. Gangguan dan kelainan pada rangka
    1. Gangguan tulang.
    a. fraktura : retak atau patah tulang
    l fraktura sederhana
    l fraktura kompleks
    l “greenstick “ :
    l “communited”

    b. gangguan persendian
    l rheumatoid
    l osteoarthritis
    l gour arthritis / asam urat
    c. scoliosis
    d. kifosis
    e. lordosis
    f. kanker tulang
    g. gangguan fisiologis
    l rakhitis
    l mikrosefalus
    l osteoporosis
    l nekrosis
    l layuh semu

    C. Otot Manusia.
    1. Macam gerak pada otot.
    Fleksi.
    Ekstensi
    Abduksi
    Aduksi
    Supinasi
    Pronasi
    2. Sifat Kerja Otot.
    Gerak antagonistik : dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Contoh otot bisep dengan otot trisep.
    Gerak sinergis: 2 otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Contoh : otot antar tulang rusuk saat kita menarik napas.

    Menurut perlekatannya otot dibedakan menjadi :
    l Origo, ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
    l Insersio, ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak


    3. Kemampuan otot tubuh
    Otot mempunyai 3 kemampuan, yaitu :
    l Kontraktibilitas, kemampuan otot mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula
    l Ekstensibilitas, kemampuan mengada-kan pemanjangan dari ukuran semula
    l Elastisitas, kemampuan otot kembali ke ukuran semula setelah mengalami kontraksi dan eksktensi
    4. Macam otot manusia.
    Otot lurik
    Otot polos
    Otot rangka
    5. Mekanisme kontraksi otot.
    a. Energi untuk kontraksi otot.
    l ATP
    l Kretain phosphate ( CP )
    l Glukosa
    l Glikogen
    b. Kontraksi Otot.
    l Rangsangan yang sampai ke sel otot akan mempengaruhi asetilkolin yang peka terhadap rangsangan saraf. Asetilkolin yang lepas akan membebaskan ion kalsium ynag berada di antara sel otot, ion kalsium kemudian masuk ke dalam sel otot sambil mengangkut troponin dan tropomiosin ke dalam aktin sehingga posisi aktin akan berubah dan mempengaruhi filament penghubung.
    l Selanjutnya aktin mendekati myosin , sehingga aktin dan miosn bertempelan membentuk aktomiosin, sehingga otot menjadi lebih pendek. Pada keadaan inilah otot disebut mengalami kontraksi. Setelah itu ion kalsium masuk kembali ke plasma sel sehingga ikatan troponin dan ion kalsium lepas dan menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan myosin , keadaan inilah yang disebut relaksasi
    Ciri-ciri otot berkontraksi :
    l Terjadi perubahan panjang pada kedua zona Z ( garis gelap ) dan zona H ( zona terang )
    l Terjadi luncuran filament
    l Ukuran otot menjadi lebih pendek 20 % dari ukuran semula.
    6. Gangguan / kelainan pada otot
    l Atrofi Otot
    l Hernia abdominal
    l Hipertrofi otot
    l Kelelahan otot
    l Tetanus
    l Distrofi otot
    l Miastenia grafis
    l Polio / poliomielitis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar