Sabtu, 10 Oktober 2009

jaringan dan organ tumbuhan

JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa

JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.Contoh: ujung batang, ujung akar.Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Jaringan Dewasa

JARINGAN DEWASA
adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.



ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.

AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanahb.
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
c.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/PerikambiumMerupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/VasisTerdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- EmpulurLetaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Gbr. Jaringan daun.

A. Jaringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya
1. Jaringan Primerjaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem primer). Contoh jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang, batang menjadi tinggi dan daun menjadi lebar.
2. Jaringan sekunderJaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder). Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :
a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.
c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.
d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun
1. Jaringan EpidermisJaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
a. Ciri-ciri epidermis:
· Letak sel rapat
· Selnya hidup
· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
· Dapat ditembus udara.
· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
b. Fungsi epidermis:
· Sebagai pelindung.
· Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
· Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
· Epidermis daun untuk trasnpirasi.
c. Modifikasi epidermis:
· Stomata
· Bulu daun
· Bulu akar
2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.
a. Ciri-ciri jaringan parenkim:
· Selnya hidup
· Dinding sel tipis
· Letak sel tidak merapat
· Ukuran sel besar
Contoh jaringan Parenkim adalah:
· Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.
· Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim disebut juga dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang).
b. Fungsi Parenkim:
· Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.
· Untuk transportasi ekstrafasikuler.
· Tempat penyimpanan makanan cadangan.
3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjangMerupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.
Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:
a. Jaringan Kolenkim:
· Selnya hidup
· Dindingnya selulosa
Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.
b. Jaringan sklerenkim:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin (zat kayu).
Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):
· Bentuk bulat pendek
· Tahan tekanan
· Lignin
Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari.
2. Sklerenkim:
· Selnya mati
· Bentuknya panjang
· Tahan tarikan
Misalnya pada permukaan batang.
4. Jaringan gabus
Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm (hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem tersusun oleh sel-sel:
a. Tracheid:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin
· Penyekatnya miring berpori
b. Trachea:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin
· Dinding melintangnya berdifusi (membaur)
Fungsi Xilem :
· Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air
· Mengokohkan tumbuhan
Pembuluh floem (tapis):
· Selnya hidup tak berinti
· Berdinding selulosa
· Sekatnya berpori
Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.
Type-type ikatan pembuluh:
1. Konsentris
· Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.
· Amfkribal bila floem mengelilingi xilemcontoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.
2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam.
· Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.
· Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil
3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti bintang.contoh pada akar dikotil.
4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.contoh pada akar monokotil.

jaringan penyusun hewan

Jaringan Penyusun Tubuh Hewan.
1. Jaringan Epitel
a. Epitel Pipih Selapis

Letak:
· pembuluh limfe
· pembuluh darah
· glomerolus
· alveolus, pleura
· peritoniumperikardium
b. Epitel Kubus Selapis

Letak:
· permukaan ovarium
· kelenjar gondok
· permukaan lensa mata
c. Epitel Silindris Selapis

Letak :
· dinding usus, lambung
· kelenjar pencernaankantung empedu
d. Epitel Pipih Berlapis banyak

Letak :
· kel. Minyak, kel. keringat
· folikel ovarium
e. Epitel kubus berlapis banyak

Letak :
· kel. Minyak,
· kel. Keringat
· folikel ovarium

f. Epitel Silindris berlapis banyak

Letak :
· laring, faring, uretra
· saluran ekskresi
· kelenjar susu

g. Epitel Silindris bersilia

Letak :
· saluran reproduksi jantan
· rongga hidung
· kelenjar susu

h. Epitel Transisional

Letak :
· ureter, uretra
· ginjal

i. Epitel Kelenjar, berupa kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin
2. Jaringan ikat / Jar. Penyokong
a. Fungsi Jaringan Ikat
· penyokong , pengikat
· pengisi ruang antar sel
· pembungkus organ
· pertahanan tubuh / imunitas
· perbaikan / reparasi

b. Komponen Jaringan Ikat
· sel ( fibrosit, fibroblas, makrofag, sel plasma, sel lemak, sel leukosit)
· serabut (serabut kolagen/putih, serabut elastis / kuning, serabut retikuler)

c. Substansi Dasar Jaringan Ikat.
· Mukopolisakarida : mengandung sulfat , bila matriknya banyak mukopolisakarida menyebabkan jar ikat menjadi kaku.
· Asam hialuronat : dapat mengikat air, bila jumlahnya banyak jar. Ikat menjadi lentur
d. Macam Jaringan Ikat .

1) Jar. Ikat Longgar.
· mengandung fibroblas, mineral
· tersusun atas serabut kolagen, elastis dan retikuler
· terdapat pada : rongga peritoneum, pleura, membran mukosa

2) Jaringan ikat padat
· banyak kolagen
· sifat : kuat, fleksibel, memiliki peregangan yang kuat
· terletak pada : tendon, ligamen, perikondrium, periosteum


3) Jar. Tulang rawan

Macamnya :

a) Tulang rawan Hialin
· warna putih kebiruan / transparan
· banyak serabut kolagen
· terdapat pada : dinding trakea, bronkus , ujung tulang rusuk,, tulang hidung, persendian

b) Tulang rawan Elastis.
· warna kekuning-kuningan
· banyak serabut elastin
· terdapat pada : daun telinga, saluran eustachius, epiglotis.

c) Tulang rawan Fibrosa
· Mengandung kolagen yang padat , kasar
· Terdapat pada : simfisis pubis, ruas tulang belakang, tengkorak

4) Jaringan Tulang keras / Osteon.

a) Komponen : osteoblas, osteosit, osteoklas, CaCO3 , Kalsium phosphat, CaCl2, MgCl2, BaCl3, BaSO4 .
b) Berdasarkan ada tidaknya rongga,
terdiri :
· Tulang Kompaks / padat. : terdapat sistem Havers
· Tulang Spons : tidak ada sistem Havers

5) Jaringan Darah, meliputi :

meliputi :
a) Plasma Darah, terdiri atas : nutrisi (protein,lemak,karbohidrat), sisa metabolisme, hormone, garam anorganik, gas terlarut, dan serum

b) Butiran darah
· Sel Eritrosit.
· Sel Leukosit.
· Sel Trombosit

6) Jaringan Limfe

a. Terdiri atas : air, garam mineral, Glukosa, lemak, limfosit, granulosit
b. Fungsi : mengedarkan zat tsb di atas ke sistem peredaran
c. Dibentuk di dalam kelenjar limfe

7) Jaringan Lemak

§ Tersusun dari sel lemak
§ Fungsi : menyimpan lemak, bantalan, proteksi, isolasi terhadap hilangnya panas
§ Letak : di bawah kulit, sekitar ginjal


3. Jaringan otot.

Otot merupakan jaringan yang fungsinya sebagai alat gerak aktif karen dapat ber-kontraksi. Membran sel otot disebut sarco-lema. Plasmanya disebut sarkoplasma. Bagian otot yang dapat berkontraksi adalah serabut plasmanya yang disebut miofibril, bagian dari miofibril yang dapat berkon-traksi disebut sarcomer yang tersuisun atas protein aktin (filamen/ serabut tipis) dan miosin (filamen/ serabut tebal).

Macam Otot :
a. Otot polos
· Jumlah inti sel Satu
· Letak inti sel ditengah
· Kontraksi lambat
· Cara kerjanya tidak dibawah perintah otak / tak sadar
· Letaknya pada organ viscelar (lambung, usus, dll)
b. Otot lurik
· Jumlah inti sel banyak
· Letak inti sel ditepi
· Kontraksi cepat
· Cara kerjanya dibawah perintah otak /sadar
· Letaknya melekat pada rangka

c. Otot jantung
· Jumlah inti sel satu
· Letak inti sel ditengah
· Kontraksi kuat dan berirama
· Cara kerjanya tidak dibawah perintah otak /tak sadar
· Letaknya pada jantung
4. Jarungan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan dasar yang terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju saraf pusat dan akhirnya saraf pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan ini dapat berlangsung dalam waktu yagn cepat yaitu 120 m/dt.

Sel saraf disebut neuron. Neuron mempunyai badan sel yang mempunyai juluran-juluran dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrid membawa rangsang ke badan sel. Akson meneruskan impuls ke sel saraf lainnya. Tempat hubungan neuron yang satu dengan yang lainnya disebut sinapsis.

Rabu, 23 September 2009

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

SISTEM PERTAHANAN TUBUH
A. Mekanisme Pertahanan Tubuh.

Mekanisme pertahanan Non spesifik :
1. Pertahanan lapis pertama :
a. Kulit
b. Membran mukosa
2. Pertahanan lapis ke dua :
a. aktivitas fagositosis
b. protein antimikrop organisme
c. Reaksi radang

Mekanisme pertahanan spesifik :
Pertahanan lapis ke tiga :
a. LIMFOSIT
b. Antibodi

1. Mekanisme pertahanan nonspesifik.

A. Pertahanan lapis pertama

Sekresi kelenjar keringat dan minyak pada kulit mengakibat kan pH kulit berkisar 3 – 5, hal ini menyebabkan mikroorganisme yg hidup pada pH normal mati selain itu sel kulit mengandung protein keratin yg tidak dapat didekomposisi oleh mikroorganisme. Air liur, air mata dan sekresi kelenjar mukosa juga mengandung berbagai jenis protein anti mikro - organisme ( misal lisozim pada lisosom ).

Keringat menyediakan zat makanan bagi bakteri / jamir yg hidup sebg mikroflora normal dan menghasilkan bahan-bahan sisa yang bersifat asam (as. Laktat) sehingga membantu menurunkan pH kulit.

B. Pertahanan lapis ke dua / internal

1. Aktivitas fagositosis oleh berbagai jenis sel darah putih.
a. Neutrofil ; dapat meninggalkan pembuluh darah dgn gerak amoeboid,
b. Monosit ; bermigrasi ke jar. menjadi makrofag .

2. Protein anti mikro organisme/ senyawa anti mikroba .jenisnya ;
a. protein komplemen : 20 jenis protein serim yg bekerja sama dalam proses lisis mikro organisme penginfeksi.
b. interferon : molekul glioprotein yg dihasilkan sel untuk melawan virus.

3). Reaksi Radang / inflamasi
patogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui perusakan jaringan, jaringan yg rusak akan mengeluarkan kinin dan histamin yg akan menaikkan permea bilitas pembuluh darah. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan mengakibatkan reaksi pembengkakan atau radang.

2. Mekanisme Pertahanan Spesifik

a. Limfosit

Limfosit merespons kontak terhadap mikroba dengan cara membangkitkan respons kekebalan yang efisiens dan efektif, yg bekerja dis eluruh tubuh untuk mengeluarkan penyerang tersebut ( juga terhadap organ yg dicangkokkan, tumor).

b. kekebalan tubuh terhadap penyakit/imunitas/antibodi

Mempunyai ciri, yaitu :

1) kespesifikan ; antibodi yg diinduksi hanya dapat bereaksi dengan antigen peninduksinya saja.

2) Keanekaragaman ; tubuh mampu menghasilkan berbagai jenis antibodi sebagai respon terhadap berbagai virus dan berbagai mikroorganisme.

3) Pengenalan diri sendiri atau bukan.
Penyakit autoimun : sistem imun menghancurkan jaringan tubuh yang berasal dari tubuh sendiri.

Macam imunitas
1. Imunitas aktif
a. Dapat diperoleh secara alami ( dari penyakit yg menyerang ) buatan ( vaksinasi )
Imunitas pasif.
b. Dapat diperoleh secara alami ( transfer antibodi ibu melalui plasenta, ASI ), buatan (misal : imunisasi polio )


B. Antigen dan Antibodi.

1. Antigen : protein makromolekul atau polisakarida asing yang membangkitkan respons imun tubuh baik secara seluler atau humoral .
2. Bagian antigen yang terlibat dengan ikatan antibodi disebut determinan antigen / epitop yg menentukan kekhasan reaksi antigen antibodi.
3. Antibodi : protein globulin yg bereaksi dengan antigen.
4. Antibodi berbentuk huruf Y
5. Terdiri atas gabungan rantai polipeptida.
6. Macam antibodi :
a. Imunoglobulin M / IgM
b. IgG
c. IgA
d. IgD
e. IgE

Cara Kerja antibodi

1. Penetralan
2. Pengendapan / presipitasi
3. Pelakatan, antibodi melekat pada antigen sebagai opsonin sehingga antigen dapat dihancurkan oleh neutrofil.
4. Aktivasi protein komplementer, melekat pada dinding sel antigen dan mengidentifikasi mereka untuk sel T

Imunoglobulin G

1. Terdapat dalam darah, getah bening ,usus
2. sifat : anti bakteri, virus dan racun
3. karena kemampuan dan ukurannya sangat kecil , IgG satu-satunya antibodi yang dapat melalui plasenta ibu

Imunoglobulin A

1. terdapat pada bagian tubuh yg ditutupi selapat lendir misal : lubanh hidung, mata , paru-paru, usus, darah, air mata, ASI,
2. fungsi : melindung janin ( antibodi tidak dibuat oleh bayi )

Imunoglobulin M

1. Terdapat dalam darah, getah bening, permukaan sel B
2. sifat : antibodi pertama yg dihaslkan untuk melawan antigen
3. terbentuk segera setelah terjadi infeksi s/d 1-3 bulan
4. Janin usia 6 bulan dapat memproduksi Ig M

Imunoglobulin D

1. Terdapat dalam darah, getah bening , permukaan sel B
2. sifat : membantu sel T menangkap antigen.

Imunoglobulin E

1. Terdapat dalam darah,
2. sifat : penting dalam melawan infeksi parasit


3. Cara kerja pertahanan Tubuh Spesifik.

3 jenis sel yg terlibat :
a. sel makrofag
b. limfosit-B / sel B
§ Dihasilkan oleh sel-sel batang / stem cell yg ada dalam sumsum tulang
§ jumlahnya 25 % dari jumlah total limfosit tubuh.
c. limfosit-T/ sel T
· Hasil perubahan limfosit B yang migrasi menuju kelenjar Tymus
· berasal dari kelenjar Tymus
· jumlahnya 70 % dari jumlah total limfosit tubuh.


4. Gangguan pada sistem kekebalan.

1. Autoimun
2. Penyakit defisiensi imun. misal : AIDS

Selasa, 22 September 2009

SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA

SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi
Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas


o hidung
o faring
o trakea
o bronkus
o bronkiouls
o paru-paru

Rongga HidungPada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
Pangkal TenggorokPangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.

Batang tenggorokBatang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

Paru-paruParu-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah.Pertukaran Gas dalam AlveolusOksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus.

Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.

Proses PernapasanBernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara pernapasan dan mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan. Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas disebut ekspirasi.Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

Kapasitas Paru-paruUdara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN

SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.


Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.


Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan


1. Alat Respirasi pada SeranggaCorong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakelmen punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.


Gbr. Trakea pada serangga


Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.


Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.


Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.


Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.


Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.


Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.


2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba


Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku.
Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.


Gbr. Irisan melintanK paru-paru bukupada laba-laba


Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.


3. Alat Pernapasan pada Ikan


Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.


Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.


Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.


4. Alat Pernapasan pada Katak


Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Gbr. alat pernafasan katak

Gbr. Mekanisme pernafasan katak

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

5. Alat Pernapasan pada Reptilia

Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.

Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

6. Alat Pernapasan pada Burung

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara.

Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).

Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.

Burung mengisap udara Þ udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang Þ bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa Þ udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru Þ udara menuju pundipundi hawa depan.
Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Sistem saraf pada manusia
A. Sistem saraf pusat
Meliputi:
1. Otak (ensephalon)
2. sumsum tulang belakang ('medulla spinalis').

Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

1. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

4. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

5. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.


Sumsum tulang belakang

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor

B. Sistem saraf tepi
terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.